Anak-anak yatim dan dhuafa di Ds. Sarirejo semakin antusias mengikuti sanggar Genius.


Semenjak dibuka Februari lalu sanggar Genius Yatim Mandiri Bojonegoro yang bertempat di Kompleks Madrasah Diniyah Al-Mubarok Ds. Sarirejo Kec. Balen tidak pernah sepi, tiga kali dalam seminggu anak-anak yatim dan  dhuafa sangat antusias dan rajin mengikuti level demi level materi bimbingan matematika sanggar genius. Total ada 16 anak yang terdiri dari yatim dan dhuafa menjadi anak binaan sanggar genius sarirejo ini.

Sanggar GENIUS adalah sebuah program bimbingan belajar matematika, pelajaran umum dan pembinaan akhlaq untuk anak yatim dan dhuafa tingkat SD.  Pelajaran matematika sebagai materi utama, dan materi pelajaran lain sebagai pelengkap.

Pilihan matematika sebagai materi utama dikarenakan kemampuan dasar matematika diharapkan mampu mengoptimalkan pola pikir sehingga mendukung kemampuan belajar anak-anak untuk materi ajar apapun.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Sementara di masyakarat kategori menengah ke bawah, dimana anak-anak yatim dan anak dhuafa tinggal, belum ada materi pembinaan belajar matematika kecuali di sekolah. Sehingga ilmu dasar yang harus dimiliki ini tidak banyak dikuasai oleh mereka. Untuk itu Yatim Mandiri mengambil bidang ini sebagai fokus utama pembinaan.

Selain itu, materi pelajaran umum dan pembinaan akhlaq tetap dilakukan. Dengan demikian anak yatim dan dhuafa binaan tetap mampu mengikuti pelajaran di sekolah dan memiliki perilaku yang santun dan tertib dalam belajar dan kehidupan. Dan diharapkan anak yatim dan dhuafa binaan akan mampu mandiri belajarnya. 

Program ini juga melibatkan para relawan Guru Genius yang memiliki kompetensi dan komitmen terhadap pembinaan anak yatim dan dhuafa. Melalui seleksi yang ketat, pembinaan yang kontinyu, dan pengawasan yang terus menerus diharapkan para guru ini akan mampu melahirkan anak yatim yang “Cerdar, Santun, dan Tangguh”.