Muhammad Ridwan Nur Hafidz - Yatim Hafidz Al-Quran

Nama lengkapnya Muhammad Ridwan Nur Hafidz atau Ridwan sapaan akrabnya, merupakan salah satu anak yatim binaan Yatim Mandiri Yogyakarta. Awalnya, Ridwan bergabung di Sanggar Genius Pulokadang dan berhasil masuk seleksi Sanggar Genius Unggulan (SGU).  

Ridwan ditinggalkan oleh ayahnya sejak kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Bapaknya meninggal karena sakit. Ridwan merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan Muhammad Umar dan Erni Hartantri. 


Ridwan lahir di Karanganyar, 19 Desember 2006 dan sekarang menetap di Dusun Brajan RT. 02 Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Ridwan memulai pendidikannya di TK Negeri Pembina Bantul, kemudian melanjutkan ke MI Nurul Ulum, Donotirto, Kretek Bantul. 


Adapun prestasi yang pernah diraih Ridwan antara lain Juara 1 Komputer Kid pada waktu masih TK. Setelah masuk ke jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ulum sekaligus tinggal di Ponpes Nurul Ulum, Ridwan tidak bisa leluasa untuk mengikuti acara diluar karena adanya aturan di pondok yang membatasi kegiatannya di luar. 


Namun, bukan berarti Ridwan tidak berprestasi. Tahun kemarin Ridwan berhasil masuk 3 besar juara OMATIQ Nasional Bidang Al-Quran tingkat cabang, sehingga berhak masuk daftar delegasi peserta OMATIQ Nasional di Jakarta mewakili Yatim Mandiri Yogyakarta. Meskipun di OMATIQ Nasional di Jakarta tahun kemarin belum berhasil masuk 3 besar, namun Ridwan tetap semangat menggali ilmu Al-Quran. 


Alhamdulillah, sekarang Ridwan sudah berhasil menghafalkan Al-Quran 23 Juz dan akan segera menyelesaikan hafalannya sampai 30 juz. Adapun program Yatim Mandiri yang sudah diterimanya meliputi program Sanggar Genius, Sanggar Genius Unggulan, ASA, BESTARI, dan SGQ.


Ridwan bercita-cita menjadi penghafal Al-Quran dan menjadi Kyai yang memiliki pondok pesantren sendiri. Rupaya Ridwan termotivasi dari bapak ibunya yang mengharapkan semua anak-anaknya menjadi penghafal Al-Quran. Kakaknya Ridwan yang bernama Muhammad Arif Nur Hafidz (22) sudah lebih dahulu berhasil menjadi seorang hafidz yang hafal 30 juz dan adiknya Cintia Putri (6) yang masih duduk di bangku TK ternyata sudah hampir selesai menghafal juz 30.


Ada hal menarik di balik kesuksesan Ridwan menghafal Al-Quran beserta kakak dan adiknya. Rupaya kunci kesuksesan anak-anaknya terletak pada baktinya bapak ibunya kepada orang tuanya dahulu. Selain itu bapak ibunya juga sangat menjaga kehalalan dan kebaikan (Halalan Toyyiban) makanan untuk anak-anaknya, jangan sampai tercampur dengan makanan yang subhat apalagi haram. 


Selain menjaga kehalalan makanan, ibunya juga sangat menjaga pergaulan anak-anaknya, jangan sampai terpengaruh oleh lingkungan yang negatif. Bahkan anak pertamanya yang sekarang menempuh pendidikan di UGM Jurusan IT semester 8 mendapatkan beasiswa pendidikan S2 di Jepang dan Australia. Namun tidak diambil karena tidak diizinkan oleh ibunya, takut hafalan anaknya hilang karena pergaulan di luar negeri. 


Bapak ibunya yang memang dari dulu bertekad untuk mewujudkan mimpinya supaya semua anak-anaknya menjadi penghafal Al-Quran bukan hanya angan-angan. Hal itu dibuktikannya dengan memasukan anak-anaknya ke pondok. (ros)

0 Comments

Posting Komentar